Franklin Pierce adalah Presiden Amerika Serikat ke-14 yang
bertugas dari tahun 1853 hingga 1857. Ia terkenal sebagai pemimpin yang berusaha menyatukan negara yang semakin terpecah oleh isu perbudakan, tetapi malah memperburuk ketegangan dengan Undang-Undang Kansas-Nebraska. Kebijakan politiknya membuatnya tidak disukai, bahkan di dalam partainya sendiri.
Kehidupan Awal dan Karier Politik
Masa Kecil dan Pendidikan
Franklin Pierce lahir pada 23 November 1804 di Hillsborough, New Hampshire. Ia berasal dari keluarga yang terlibat aktif dalam politik; ayahnya, Benjamin Pierce, merupakan seorang gubernur New Hampshire. Setelah menyelesaikan pendidikan di Bowdoin College, ia mempelajari hukum dan menjadi seorang pengacara.
Memulai Karier Politik
Pierce memulai karier politiknya dengan cepat:
Anggota Dewan Perwakilan AS (1833-1837)
Senator AS (1837-1842)
Brigadir Jenderal dalam Perang Meksiko-Amerika (1846-1848)
Setelah berkontribusi dalam Perang Meksiko-Amerika, ia kembali ke dunia hukum. Namun, pada Pemilu 1852, Partai Demokrat memilihnya sebagai kandidat presiden karena dianggap mampu menyatukan berbagai faksi dalam partai.
Kepresidenan Franklin Pierce
Undang-Undang Kansas-Nebraska dan Kontroversi Perbudakan
Salah satu keputusan terbesar di masa jabatan Pierce adalah menandatangani Undang-Undang Kansas-Nebraska (1854), yang memberikan hak kepada negara bagian Kansas dan Nebraska untuk menentukan sendiri apakah mereka ingin melegalkan perbudakan atau tidak.
Akibatnya, konflik terjadi antara kelompok pro dan anti-
perbudakan, yang dikenal sebagai “Bleeding Kansas”. Banyak kekerasan yang terjadi, dan undang-undang ini dianggap sebagai salah satu faktor utama yang mempercepat pecahnya Perang Saudara Amerika (1861-1865).
Ekspansi Wilayah Amerika Serikat
Pierce berusaha untuk memperluas wilayah AS dengan mendukung Gadsden Purchase (1854), yang menambahkan wilayah di selatan Arizona dan New Mexico dari Meksiko. Langkah ini bertujuan untuk membangun jalur kereta api transkontinental di wilayah selatan.
Ia juga mendukung upaya untuk memperluas pengaruh AS ke
Karibia dan Amerika Tengah, tetapi gagal dalam usahanya untuk membeli Kuba dari Spanyol.
Hubungan Luar Negeri
Salah satu pencapaiannya dalam bidang diplomasi adalah mendukung Perjanjian Kanagawa (1854), yang membuka hubungan perdagangan antara AS dan Jepang, melanjutkan kebijakan yang dimulai oleh pendahulunya, Millard Fillmore.
Akhir Jabatan dan Kehidupan Setelah Kepresidenan
Tidak Terpilih Kembali
Akibat kebijakannya yang kontroversial, terutama yang berhubungan dengan perbudakan, Partai Demokrat tidak mencalonkan Pierce kembali dalam Pemilu 1856. Ia digantikan oleh James Buchanan, yang akhirnya memenangkan pemilu.
Kehidupan Setelah Gedung Putih
Setelah meninggalkan jabatannya, Pierce semakin tidak populer, terutama karena ia menentang Perang Saudara Amerika dan menunjukkan simpatinya terhadap negara bagian Selatan yang memisahkan diri dari AS.
Kematian dan Warisan
Franklin Pierce meninggal dunia pada 8 Oktober 1869 akibat penyakit hati yang diperparah oleh kebiasaan minumnya. Hingga saat ini, ia sering dianggap sebagai salah satu presiden terburuk dalam sejarah AS karena kebijakan-kebijakannya yang justru memperburuk konflik perbudakan.