Xi Jinping merupakan salah satu pemimpin paling berpengaruh di
seluruh dunia saat ini. Sebagai Presiden Republik Rakyat Tiongkok serta Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok, Xi memiliki peran penting dalam menentukan arah kebijakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri Tiongkok. Di bawah kepemimpinannya, Tiongkok mengalami perubahan signifikan dalam banyak hal — mulai dari pertumbuhan ekonomi, kebijakan luar negeri, hingga penataan ulang sektor militer. Artikel ini akan mengulas perjalanan hidup, kepemimpinan, dan visi besar Xi Jinping sebagai pemimpin utama Tiongkok masa kini.
Awal Kehidupan dan Karier Politik
Xi Jinping dilahirkan pada tanggal 15 Juni 1953 di Beijing. Ia adalah anak dari Xi Zhongxun, seorang anggota senior Partai Komunis serta mantan wakil perdana menteri. Dengan latar belakang keluarga yang dekat dengan kekuasaan, Xi sudah melibatkan diri dalam dunia politik sejak dini. Namun, hidupnya tidak selalu berjalan mulus. Saat terjadi Revolusi Kebudayaan, ayahnya dipenjara, dan Xi pun mengalami pengasingan di daerah pedesaan.
Pengalaman tinggal di desa Liangjiahe selama hampir tujuh tahun membentuk kepribadian dan kekuatan mental Xi. Ia bekerja keras sebagai seorang petani dan mulai merasakan kehidupan rakyat biasa. Setelah melewati masa-masa sulit, ia mampu melanjutkan pendidikan di Universitas Tsinghua, salah satu institusi pendidikan terkemuka di Tiongkok, di mana ia mengambil jurusan teknik kimia dan kemudian beralih ke ilmu politik.
Karier politik Xi berkembang secara bertahap melalui sejumlah posisi di pemerintahan daerah dan provinsi. Ia pernah memimpin di Fujian, Zhejiang, dan Shanghai sebelum akhirnya melangkah ke tingkat nasional.
Kepemimpinan dan Reformasi Besar
Xi Jinping terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok pada tahun 2012, dan setahun setelahnya diangkat sebagai Presiden Tiongkok. Sejak saat itu, ia mendorong beberapa reformasi besar yang mengubah wajah Tiongkok.
Kampanye Antikorupsi
Salah satu kebijakan yang paling terkenal dari Xi adalah kampanye antikorupsi yang besar. Ia memerangi korupsi di semua level pemerintahan tanpa pandang bulu. Ribuan pejabat, termasuk beberapa pemimpin tinggi, telah ditindak selama kampanye ini. Tindakan ini mendapatkan dukungan luas dari warga negara dan memperkuat legitimasi kepemimpinannya.
Modernisasi Ekonomi dan Inisiatif Global
Di zaman Xi, Tiongkok meluncurkan beragam kebijakan ekonomi strategis. Salah satu proyek paling ambisius adalah Belt and Road Initiative (BRI), yang bertujuan untuk membangun jaringan perdagangan dan infrastruktur global guna mempererat hubungan ekonomi antar negara.
Xi juga menekankan perkembangan teknologi tingkat tinggi, industri berkelanjutan, dan peningkatan konsumsi domestik sebagai bagian dari peralihan Tiongkok menuju ekonomi yang berlandaskan inovasi.
Pengaruh Global dan Visi Masa Depan
Di kancah internasional, Xi Jinping mengangkat posisi Tiongkok menjadi lebih kukuh dan percaya diri. Ia mempromosikan “kebangkitan bangsa Tiongkok” atau “Chinese Dream”, yang merupakan visi untuk menjadikan Tiongkok sebagai negara yang kuat, makmur, dan memiliki pengaruh di arena global.
Di tengah ketegangan geopolitik yang ada, Xi tetap menekankan pentingnya kerjasama multilateral, stabilitas regional, dan pertumbuhan yang damai. Ia juga memperkuat sektor militer dan pertahanan nasional, memastikan bahwa Tiongkok siap menjaga kedaulatan dan kepentingannya.
Konsolidasi Kekuatan
Pada tahun 2018, pembatasan masa jabatan presiden dihilangkan, memungkinkan Xi untuk memimpin lebih lama. Ini menandakan dimulainya era baru dalam politik Tiongkok, di mana satu pemimpin dapat mewujudkan visi jangka panjang tanpa harus menghadapi perubahan kekuasaan.