Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi keempat yang
dikembangkan oleh perusahaan pesawat Rusia, Sukhoi, pada tahun 2014. Su-35 sering kali dikenal sebagai “Flanker-E” dalam kode NATO dan merupakan versi lanjutan dari Su-27 yang telah lebih dahulu beroperasi. Su-35 dirancang untuk menggantikan jet tempur generasi sebelumnya dan menawarkan kemampuan superior di udara dengan teknologi yang lebih canggih, serta manuver yang sangat unggul.
Pengembangan Su-35 dimulai di akhir 1980-an, tetapi model ini baru mulai terbang pada 2008 dan diproduksi massal pada 2014. Pesawat ini dirancang untuk beroperasi dalam pertempuran udara, serangan darat, dan misi serangan maritim, dengan kemampuan untuk menghadapi jet tempur generasi kelima. Su-35 mengimplementasikan teknologi mutakhir yang mencakup radar AESA (Active Electronically Scanned Array) dan sistem avionik yang sangat modern, menjadikannya salah satu pesawat tempur tercanggih di dunia.
Desain dan Kemampuan Operasional Sukhoi Su-35
Sukhoi Su-35 mempunyai desain yang sangat aerodinamis, dengan sayap delta yang diperpanjang dan dua mesin turbofan yang bertenaga. Pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan lebih dari Mach 2,5 (sekitar 2. 600 km/jam), sehingga menjadikannya salah satu pesawat tempur tercepat yang ada. Su-35 juga dibekali dengan sistem kontrol fly-by-wire yang memungkinkan pesawat ini melakukan manuver super pada kecepatan tinggi dan sudut serang yang ekstrem, yang sering kali disebut dengan kemampuan “supermanuver”.
Fitur utama lainnya adalah radar Irbis-E, radar aktif yang mampu
mendeteksi dan melacak berbagai target, termasuk pesawat dan misil pada jarak jauh. Radar ini memberikan Su-35 kesadaran situasional yang lebih baik dibandingkan jet tempur generasi sebelumnya. Pesawat ini juga dilengkapi berbagai senjata canggih, seperti rudal udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan, serta kemampuan untuk mengangkut berbagai jenis bom dan misil.
Su-35 juga memiliki daya tahan yang luar biasa, dengan jangkauan tempur sekitar 3. 600 kilometer dan kemampuan untuk melakoni penerbangan jauh tanpa perlu mengisi bahan bakar. Kemampuannya untuk melakukan pengisian bahan bakar di udara juga menambah fleksibilitasnya dalam misi-misi jarak jauh.
“Keunggulan Su-35 terletak pada gabungan teknologi avionik, supermanuver, dan daya tahan operasionalnya. Ini adalah pesawat yang sangat sulit untuk dihadapi dalam pertarungan modern,” ungkap seorang analis penerbangan.
Peran Su-35 dalam Konflik dan Penggunaannya
Sejak bergabung ke dalam layanan pada 2014, Sukhoi Su-35 telah dimanfaatkan oleh Angkatan Udara Rusia dalam berbagai operasi militer. Pesawat ini berperan penting dalam mendukung operasi tempur di Suriah, di mana Su-35 digunakan dalam misi serangan udara dan dukungan udara dekat untuk pasukan yang terlibat konflik tersebut.
Selain Rusia, negara-negara seperti Cina dan Indonesia juga menggunakan Su-35, dan pesawat ini dianggap sebagai salah satu aset strategis dalam pasar ekspor jet tempur. Keunggulan dalam manuver dan kemampuannya untuk membawa beragam jenis amunisi menjadikannya pilihan ideal bagi negara-negara yang ingin memperkuat kemampuan tempur udara mereka.
Su-35 juga diakui sebagai pesaing tangguh bagi pesawat-pesawat tempur generasi kelima, seperti F-22 Raptor dan F-35 Lightning II. Meski tidak memiliki beberapa fitur stealth yang ada pada pesawat-pesawat generasi kelima, kemampuan manuver yang luar biasa serta sistem radar yang sangat canggih membuat Su-35 tetap menjadi ancaman besar di medan tempur.
Su-35: Masa Depan Penerbangan Tempur Rusia
Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur yang telah menciptakan standar baru dalam penerbangan tempur masa kini. Dengan kemampuan manuver yang sangat baik, avionik canggih, dan ketahanan operasional yang luar biasa, Su-35 memiliki potensi untuk bertahan dalam angkatan udara selama beberapa dekade ke depan. Pesawat ini merupakan bagian dari inisiatif Rusia untuk memperkuat angkatan tempur udara mereka, khususnya dalam menghadapi ancaman dari negara-negara Barat serta meningkatkan posisi strategis di panggung internasional.
Walaupun persaingan dengan pesawat-pesawat tempur generasi kelima semakin meningkat, Su-35 tetap menjadi lambang dari keunggulan teknologi dan kemampuan supermanuver dalam pesawat tempur di masa depan. Dengan semakin banyak negara yang mengadopsi Su-35, pesawat ini akan terus menjadi kekuatan dominan dalam pertempuran udara selama beberapa dekade mendatang.