Pesawat tempur J-21, yang juga dikenal dengan sebutan FC-31

Gyrfalcon, adalah jet tempur stealth generasi kelima yang dirancang oleh Shenyang Aircraft Corporation, yang merupakan bagian dari Aviation Industry Corporation of China (AVIC). Pesawat ini melambangkan ambisi besar Tiongkok untuk bersaing dengan kekuatan udara negara-negara Barat, terutama dengan Amerika Serikat dan sekutunya. J-21 dimaksudkan untuk bersaing secara langsung dengan F-35 Lightning II, dilengkapi dengan teknologi siluman dan kemampuan tempur yang beragam.

Sejarah dan Pengembangan J-21

Proyek J-21 pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 2012, saat prototipe pesawat melakukan penerbangan percobaan di lokasi Shenyang. Sejak itu, jet ini mengalami banyak pembaruan desain dan peningkatan teknologi. Awalnya, pesawat ini dikenal sebagai J-31, tetapi dalam perkembangan berikutnya, terutama untuk versi ekspor dan angkatan laut, ia juga disebut J-21.
Tidak seperti jet siluman J-20 Chengdu yang lebih besar dan fokus pada superioritas udara jarak jauh, J-21 memiliki ukuran yang lebih kompak dan desain yang lebih sesuai untuk beroperasi di kapal induk. Hal ini menjadikannya sebagai kandidat yang kuat untuk menjadi pesawat tempur utama Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN), khususnya bagi kapal induk kelas Fujian yang baru saja diluncurkan.
Tujuan Strategis dan Fungsi Utama
Sasaran utama dari pengembangan J-21 adalah untuk menciptakan pesawat tempur generasi kelima dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan J-20, dan dapat beroperasi dalam berbagai situasi, termasuk pertahanan udara, serangan darat, dan pengintaian. J-21 dirancang sebagai pesawat tempur multirole stealth, yang dapat digunakan dari pangkalann darat maupun kapal induk.
Dengan kemampuan tersebut, J-21 juga ditujukan sebagai produk ekspor untuk negara-negara yang menjalin hubungan baik dengan Tiongkok dan tidak dapat membeli F-35 dari Amerika Serikat. AVIC mengklaim bahwa pesawat ini akan memberikan kinerja yang tinggi dengan harga yang lebih bersaing, sehingga menarik bagi negara-negara berkembang.
Teknologi dan Spesifikasi Utama J-21
Walaupun informasi teknis secara resmi belum sepenuhnya dirilis, berikut adalah beberapa fitur utama dari pesawat tempur J-21:
Teknologi Siluman
J-21 mengaplikasikan desain airframe siluman dengan permukaan yang mampu menyerap radar dan bentuk bodi yang minim pantulan radar. Ini memungkinkan pesawat untuk menghindari deteksi radar musuh, meningkatkan kemampuannya untuk bertahan pada medan tempur modern.
Avionik dan Sensor
Pesawat ini dilengkapi radar AESA (Active Electronically Scanned Array), sistem penggabungan sensor mutakhir, dan kemungkinan keberadaan data link yang memungkinkan integrasi dalam sistem tempur berbasis jaringan.
Mesin dan Kinerja
Versi awal J-21 menggunakan mesin buatan Rusia RD-93, tetapi untuk versi produksi diharapkan dapat menggunakan mesin domestik WS-13 atau WS-19, yang memberikan dorongan yang lebih besar dan kemampuan supercruise terbatas. Pesawat ini diperkirakan memiliki kecepatan maksimum dari Mach 1. 8 hingga Mach 2. 0, serta jangkauan tempur yang cukup luas.
Persenjataan
J-21 memiliki ruang senjata internal untuk menjaga aspek silumannya dan mampu mengangkut rudal udara-ke-udara jarak jauh PL-15, rudal jarak pendek PL-10, serta rudal udara-ke-permukaan dan bom pintar.
Prospek Masa Depan dan Dampak Global
J-21 mencerminkan ambisi besar Tiongkok untuk tidak hanya menyamakan, tetapi juga menyaingi dominasi teknologi militer Barat. Jika pengembangannya berhasil secara keseluruhan, J-21 bisa menjadi alternatif yang nyata bagi negara-negara yang ingin mendapatkan pesawat generasi kelima dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan F-35.
Selain itu, munculnya J-21 juga menjadi bagian dari perubahan militer Tiongkok yang saat ini lebih agresif dan siap beraksi di dunia internasional. Kemungkinan penggunaannya oleh angkatan laut Tiongkok akan semakin memperkuat keberadaan militer Beijing di wilayah Asia Pasifik.