Franklin D. Roosevelt, Presiden ke-32 Amerika Serikat, dilahirkan
pada 30 Januari 1882 di Hyde Park, New York. Sebagai anggota dari keluarga kaya dan berpengaruh, Roosevelt memperoleh pendidikan yang luar biasa, bersekolah di Harvard University dan kemudian memasuki Columbia Law School. Meskipun memulai kariernya di bidang hukum, Roosevelt lebih dikenal karena keterlibatannya dalam dunia politik. Pada tahun 1920, ia terpilih sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat, meskipun gagal memenangkan pemilihan tersebut. Namun, langkah ini membuka peluang baginya untuk posisi yang lebih tinggi. Roosevelt kemudian menjabat sebagai Gubernur New York sebelum akhirnya terpilih menjadi Presiden pada tahun 1932.
Kepemimpinan Selama Menjabat Sebagai Presiden
Menghadapi Depresi Besar
Ketika Roosevelt diambil sumpah sebagai presiden pada Maret 1933, Amerika Serikat sedang berada dalam cengkeraman Depresi Besar, krisis ekonomi terburuk yang pernah dialami negara itu. Dengan tingkat pengangguran yang mencapai puncaknya dan ekonomi yang berada dalam kondisi parah, Roosevelt segera mengambil tindakan dengan serangkaian kebijakan yang dikenal sebagai “New Deal”. Kebijakan-kebijakan ini mencakup reformasi besar dalam sektor perbankan, pertanian, dan industri, yang bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan, memulihkan ekonomi, serta mencegah krisis serupa di masa depan. Roosevelt juga mendirikan berbagai lembaga seperti Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) dan Social Security Administration (SSA) yang hingga kini memberikan dampak jangka panjang.
Kepemimpinan Selama Perang Dunia II
Selain menghadapi Depresi Besar, kepemimpinan Roosevelt juga diuji selama Perang Dunia II. Ketika Jepang menyerang Pearl Harbor pada Desember 1941, Amerika Serikat terlibat dalam konflik global. Roosevelt memimpin negara melalui perang dengan memanfaatkan seluruh sumber daya ekonomi dan militer yang ada. Di tingkat internasional, Roosevelt memainkan peran penting dalam pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang bertujuan untuk menjaga perdamaian dunia setelah perang berakhir. Keputusan-keputusan strategis yang ia buat selama perang, serta kepemimpinannya dalam menyusun koalisi sekutu, menjadikan Roosevelt salah satu pemimpin terbesar di abad ke-20.
Legacy dan Pengaruhnya
Warisan New Deal dan Perubahan Sosial Ekonomi
Franklin D. Roosevelt dikenang sebagai arsitek dari perubahan besar dalam ekonomi dan sosial di Amerika Serikat melalui kebijakan “New Deal”. Berbagai program yang diperkenalkan oleh Roosevelt tidak hanya memberikan bantuan kepada individu yang terpengaruh oleh Depresi Besar, tetapi juga memperkenalkan reformasi yang memperkuat sistem jaminan sosial, menjadikan perbankan lebih aman, dan menjamin sektor pertanian yang lebih stabil. Meskipun beberapa kebijakan New Deal mendapatkan kritik, terutama dari kalangan konservatif yang beranggapan bahwa itu terlalu campur tangan dalam pasar bebas, banyak yang setuju bahwa Roosevelt berhasil menyelamatkan negara dari kehancuran ekonomi yang lebih parah.
Kepemimpinan yang Tahan Banting
Selain kebijakan-kebijakan besar, Roosevelt juga dikenal karena ketahanannya dalam menghadapi tantangan pribadi dan fisik. Pada tahun 1921, ia didiagnosis menderita polio, yang mengakibatkan kelumpuhan pada kedua kakinya. Meskipun kondisi fisiknya membatasi mobilitasnya, Roosevelt tidak membiarkan hal ini menghalangi karir politiknya. Bahkan, ia menjadi satu-satunya presiden yang terpilih untuk empat periode berturut-turut, sebuah prestasi yang menunjukkan keberanian dan keteguhan prinsipnya dalam memimpin bangsa.