Pasukan Republik Vietnam, atau Angkatan Bersenjata Republik
Vietnam (ARVN), adalah angkatan militer yang melindungi pemerintahan Republik Vietnam (Vietnam Selatan) selama Perang Vietnam. ARVN memiliki peran penting dalam konflik ini, baik dalam usaha mempertahankan Vietnam Selatan dari serangan pasukan Vietnam Utara maupun dalam melaksanakan kebijakan militer yang didukung oleh Amerika Serikat. Dalam artikel ini, kita akan membahas latar belakang, struktur, serta peran ARVN dalam Perang Vietnam.
Latar Belakang Pembentukan ARVN
Pasukan Vietnam Selatan (ARVN) didirikan pada tahun 1955, sesudah berdirinya Republik Vietnam oleh Presiden Ngô Đình Diệm. Sebelumnya, Vietnam Selatan masih merupakan bagian dari wilayah Indochina yang dijajah oleh Prancis, dan ketika negara memperoleh kemerdekaan, pemerintah baru memerlukan angkatan militer untuk menjaga kestabilan serta menghadapi ancaman dari Vietnam Utara yang dipimpin oleh Hồ Chí Minh. Dalam konteks itu, ARVN menjadi kekuatan militer utama di Vietnam Selatan.
Pada masa awal pembentukannya, ARVN mengandalkan pelatihan dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Seiring berjalannya waktu, angkatan ini berkembang menjadi angkatan yang terorganisir dengan baik dan memiliki kemampuan tempur yang cukup signifikan. Namun, ARVN juga menghadapi tantangan besar, termasuk kurangnya koordinasi, ketidakstabilan politik, dan minimnya dukungan moral dari rakyat Vietnam Selatan.
Struktur dan Organisasi ARVN
ARVN terdiri dari berbagai cabang angkatan bersenjata, termasuk Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Struktur pimpinan ARVN didominasi oleh pejabat yang terlatih di Barat, terutama Amerika Serikat, yang memberikan dukungan militer, dana, dan pelatihan. Namun, meskipun mendapatkan bantuan internasional yang signifikan, angkatan ini sering kali mengalami kesulitan dalam mengkoordinasikan operasi serta menghadapi taktik gerilya yang diterapkan oleh Tentara Rakyat Vietnam (PAVN) dan pasukan Viet Cong.
Angkatan Darat ARVN adalah cabang paling dominan dalam angkatan ini, dengan ribuan tentara yang dikerahkan di sepanjang perbatasan Vietnam Selatan. Selain itu, ARVN juga memiliki unit-unit tertentu yang dilatih untuk melaksanakan operasi gerilya dan kontra-gerilya, serta kekuatan udara dan laut untuk memberikan dukungan logistik serta pertempuran.
Peran ARVN dalam Perang Vietnam
Peran ARVN dalam Perang Vietnam sangat penting. Pasukan ini berfungsi sebagai garis pertahanan utama terhadap serangan dari Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chi Minh dan pasukan Viet Cong yang mendukung komunis. Meskipun didukung secara besar-besaran oleh Amerika Serikat dalam bentuk bantuan militer, pelatihan, dan peralatan, ARVN menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
Perang Melawan Vietnam Utara dan Viet Cong
Selama Perang Vietnam, ARVN terlibat dalam beberapa pertempuran besar, termasuk dalam pertempuran Tet Offensive pada tahun 1968, di mana pasukan Viet Cong dan Tentara Rakyat Vietnam (PAVN) melancarkan serangan besar-besaran di kota-kota utama di Vietnam Selatan. Meskipun serangan ini awalnya mengejutkan pasukan ARVN dan sekutunya, mereka akhirnya mampu bertahan dengan dukungan udara dan logistik dari Amerika Serikat.
Namun, ARVN sering kali kesulitan melawan taktik gerilya Viet Cong, yang lebih terlatih dalam peperangan hutan dan penyamaran. Banyak pasukan ARVN yang dilatih untuk pertempuran konvensional, dan ini membuat mereka sulit beradaptasi dengan cara perang yang diterapkan oleh musuh.
Dukungan Amerika Serikat dan Kejatuhan ARVN
Meskipun ARVN menerima bantuan signifikan dari Amerika Serikat, mereka sering kali mengalami masalah terkait moral dan disiplin. Ketidakstabilan politik di Vietnam Selatan, serta ketidakmampuan pemerintah untuk meraih dukungan rakyat, menyebabkan banyak prajurit ARVN terlibat dalam korupsi dan perilaku yang tidak disiplin. Ketika Amerika Serikat mulai menarik pasukannya pada awal 1970-an, tanggung jawab untuk mempertahankan Vietnam Selatan semakin bergantung pada pasukan ARVN.
Pada tahun 1975, setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dan menurunnya dukungan internasional, ARVN akhirnya jatuh di hadapan serangan besar-besaran Tentara Rakyat Vietnam (PAVN) yang dipimpin oleh pihak komunis. Kejatuhan Saigon pada 30 April 1975 menandai berakhirnya Perang Vietnam dan berakhirnya eksistensi ARVN, serta penyatuan Vietnam di bawah pemerintahan komunis.
