Jacob Zuma merupakan salah satu pemimpin paling kontroversial
dalam sejarah politik Afrika Selatan. Sebagai Presiden Afrika Selatan dari 2009 hingga 2018, Zuma berkontribusi sangat besar terhadap perkembangan negara pasca-apartheid. Namun, masa kepemimpinannya juga dipenuhi dengan berbagai kontroversi serta tantangan politik yang serius, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Artikel ini akan mengulas perjalanan hidup, prestasi, serta rintangan yang dihadapi oleh Jacob Zuma selama masa jabatannya.
Perjalanan Hidup dan Karier Politik
Masa Muda dan Perjuangan Melawan Apartheid
Jacob Gedleyihlekisa Zuma lahir pada 12 April 1942 di wilayah Nkandla, KwaZulu-Natal, Afrika Selatan. Ia berasal dari keluarga Zulu yang sederhana, dan tumbuh dalam era apartheid yang keras. Sejak kecil, Zuma aktif terlibat dalam perlawanan melawan diskriminasi rasial yang diberlakukan oleh rezim apartheid.
Ia bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC) pada tahun 1959 dan selanjutnya menjadi anggota Umkhonto we Sizwe, sayap militer ANC yang dipimpin oleh Nelson Mandela. Zuma terlibat dalam perjuangan bersenjata dan, pada tahun 1963, ia ditangkap serta dipenjara selama sepuluh tahun di Pulau Robben, lokasi yang sama di mana Mandela dipenjara. Setelah dibebaskan, Zuma melanjutkan perjuangannya untuk kebebasan dan keadilan di Afrika Selatan.
Kepemimpinan di ANC dan Pemilihan Presiden
Zuma berperan penting dalam pengorganisasian dan membangun kembali ANC setelah akhir apartheid. Ia terpilih menjadi Wakil Presiden ANC pada tahun 1997 dan menjabat sebagai Wakil Presiden Afrika Selatan di bawah Presiden Thabo Mbeki pada tahun 1999. Namun, persaingan politik dengan Mbeki menimbulkan ketegangan dalam partai.
Pada tahun 2005, Zuma menghadapi tuduhan korupsi terkait kontrak senjata besar, yang sempat merusak reputasinya. Namun, pada 2009, Zuma terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan setelah meraih kemenangan dalam pemilu dengan dukungan luas dari ANC dan rakyat.
Presidensi Jacob Zuma: Pencapaian dan Kontroversi
Pencapaian dalam Pemerintahan
Selama masa kepresidenannya, Zuma mencapai sejumlah pencapaian penting, di antaranya:
Pertumbuhan Ekonomi: Ekonomi Afrika Selatan mengalami pertumbuhan stabil selama beberapa tahun di bawah kepemimpinan Zuma, meskipun terdapat tantangan global.
Infrastruktur dan Perumahan: Pemerintahan Zuma berinvestasi
besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur dan penyediaan perumahan bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Peningkatan Pendidikan dan Kesehatan: Zuma meluncurkan beragam inisiatif untuk memperbaiki akses ke pendidikan dan layanan kesehatan bagi masyarakat Afrika Selatan.
Kontroversi dan Krisis Politik
Namun, masa kepresidenan Zuma juga dipenuhi berbagai kontroversi yang mengancam integritas pemerintahannya. Salah satu yang paling dikenal adalah skandal “Gupta”, yang melibatkan keluarga Gupta, yang memiliki hubungan dekat dengan Zuma. Keluarga ini diduga terlibat dalam berbagai praktik korupsi yang melibatkan pejabat tinggi Afrika Selatan, yang menyebabkan protes besar-besaran di seluruh negara.
Di samping itu, Zuma juga menghadapi tuduhan korupsi terkait pembayaran pribadi untuk renovasi rumah pribadinya di Nkandla, yang dikenal dengan nama “Skandal Nkandla”. Pada tahun 2016, Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan memutuskan bahwa Zuma telah melanggar konstitusi dengan tidak mengembalikan dana yang digunakan untuk renovasi tersebut.
Penyingkiran dan Warisan
Pengunduran Diri sebagai Presiden
Pada tahun 2018, setelah menghadapi tekanan politik yang besar dari dalam dan luar ANC, Jacob Zuma mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Afrika Selatan. Keputusan ini diambil setelah serangkaian tuntutan pengunduran diri dari berbagai anggota partai dan masyarakat yang kecewa dengan kepemimpinan serta skandal yang melibatkan Zuma.
Warisan dan Pengaruh Politik
Warisan Jacob Zuma sangat rumit. Di satu sisi, ia dikenang sebagai seorang pemimpin yang berjuang untuk membebaskan Afrika Selatan dari apartheid dan memberikan kontribusi pada pengembangan infrastruktur serta kesejahteraan sosial. Di sisi lain, ia juga diingat karena berbagai skandal yang menghantui masa jabatannya, yang merusak reputasi pemerintahannya dan menyebabkan ketidakstabilan politik di negara itu. Meskipun begitu, Zuma masih memiliki pengaruh yang besar dalam politik Afrika Selatan dan ANC.
